}Las Oksi Asetilin ialah proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan menggunakan proses panas yang diperoleh dari hasil pembakaran gas oksigen dengan gas asetilin. Kedua bagian permukaan logam yang akan disambung, dipanaskan hingga mencair dan terpadu menjadi satu, selanjutnya pada bagian logam yang mencair tadi dimasukkan bahan tambah sehingga bagian ujung bahan tambah mencair dan terpadu dengan logam yang akan disambung
}Pengelasan dengan oksiasetilen paling banyak digunakan dengan suhu nyala 3500ÂșC. Oksigen berasal dari proses elektrilisis atau proses pencairan udara. Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor.
CaC2 + 2 H2O ↔ Ca(OH)2 + C2H2
Jenis Nyala Api
}Pengelasan dengan oksiasetilen paling banyak digunakan dengan suhu nyala 3500ÂșC. Oksigen berasal dari proses elektrilisis atau proses pencairan udara. Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor.
CaC2 + 2 H2O ↔ Ca(OH)2 + C2H2
Jenis Nyala Api
}Neutral Flame
Nyala api nya berwarna biru. Umumnya digunakan pada pekerjaan pengelasan dan
pemotongan. Oksigen yang diperlukan pada nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum
yang dapat dicapai adalah 3300 –
3500°C.
}Oxidizing Flame
Pada nyala ini terdapat oksigen yang berlebih. biasanya digunakan untuk memotong baja,
mengelas tembaga, brass, dan bronze.
}Carburizing /
Reducing Flame
Nyala apinya berwarna kuning putih atau putih-merah yang menunjukkan kelebihan asetilen.
Biasanya digunakan untuk pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-
macam bahan pengerasan permukaan
nonferrous.
BENTUK SAMBUNGAN PENGELASAN
1. Single J
2. Sambungan V
3. Sambungan U
4. Sambungan T
5. Sambungan Tumpang
6. Sambungan Siku
7. Sambungan I
8. Sambungan II
9. Sambungan Double V
GERAKAN PENGELASAN
}Gerakan mengelas
}Gerakan pembakaran
}Gerakan ujung pembakaran
POSISI PENGELASAN
Ada Empat Posisi Pengelasan
1.posisi flat
2.posisi horizontal (datar)
3.posisi vertical (tegak)
4.posisi diatas kepala
BAHAN TAMBAH DAN FLUKS
Dalam proses pengelasan selalu diperlukan bahan tambah/kawat las. Kawat las
berfungsi untuk mengisi celah sambungan diantara dua logam. Jenis kawat las harus
sama sifatnya dengan logam yang akan dilas. Sebagai contoh, untuk mengelas kuningan
harus menggunakan kawat las dari kuningan juga. Demikian juga untuk mengelas
Stainless Steel juga menggunakan bahan tambah dari
Stainless Steel.
Bagian-bagian peralatan
Las Oksi Asetilin
}Silinder gas
Tabung gas asetilin berisi gas yang
dimampatkan dengan volume
40 liter dan tekanan
hingga 15 bar. Tabung gas oksigen sendiri dapat diisi dengan gas sebanyak 74,5 m3
dengan kadar oksigen murni 99,5%
dan tekanannya sebesar 151 bar
Brender las
}P embakar digunakan untuk mencampur gas oksigen dan gas asetilin dengan
perbandingan tertentu sesuai keperluan kerja.
}P embakar terdiri dari dua macam yaitu pembakar pengelasan biasa dan pembakar
pemotongan
Regulator
}R egulator terpasang di masing-masing tabung oksigen untuk mengatur keluarnya gas
dari dalam tabung menuju pembakar melalui selang las.
}R egulator memiliki dua buah manomenter untuk mengetahui tekanan isi gas di dalam
tabung yang disebut
manometer tekanan isi. Manometer tekanan kerja untuk melihat
tekanan kerja yang
dipakai mengelas.
Selang las
}Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk mengalirkan gas
oksigen dan asetilin. Selang gas oksigen berwarna hitam atau biru dan selang gas
asetilin berwarna merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar