Senin, 12 Desember 2011

HOT TAPPING

HOT TAPPING ADALAH SALAH SATU TEKNIK PENYAMBUNGAN PIPA UNTUK PENCABANGAN, DIMANA PADA WAKTU PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN, ALIRAN PADA PIPA UTAMA TIDAK DIHENTIKAN (KONDISI BEROPERASI)”

HOT TAPPING ADALAH PROSES PENYAMBUNGAN PIPA EKSISTING DENGAN PIPA BARU TANPA SHUT DOWN ATAU MEMATIKAN ALIRAN GAS / MINYAK DALAM PIPA EKSISTING TERSEBUT"

mtitaps.com





PERSIAPAN HOT TAP
1. Site visit
     Survai Lokasi untuk mengetahui kondisi eksisting lapangan dan analisa tansportasi
     personnel dan equipment
2. Lubang Kerja / Penggalian
    -. Menentukan Lokasi titik Hottap yang telah setujui bers
    -. Membuat lubang galian beserta pengaman galian untuk Hottap,tanpa  menggangu prasarana  
        umum dan pihak ketiga.
3. Material Hottap
    Semua material harus memenuhi standard yang diberlakukan untuk pekerjaan. Material yang     
    diperlukan adalah
    -. Split Tee atau Weld O Let 
  -. Valves Full Bore 
  -. Gasket/Packing 
  -. Elektroda/Kawat Las
4. Pengelasan
5. Pengeboran (Bor Tapping)
Rumus Hot tap
  Pekerjaan Hot tap didasarkan pada rumus desain standard pertambangan MIGAS, 
                         P= 2S x t / D x F x E x T
  Dimana :
  P = Tekanan operasi maksimum, psi
  S = Kuat ulur minimum spesifikasi, psi ( < 35000 )
  t  = tebal dinding nominal pipa, inch ( Laminasi Wall Thicknees )
  D = Diameter luar nominal pipa, inch ( Pipa Existing )
  F = faktor desain tipe konstruksi ( 0,3 )
  E = faktor sambungan memanjang/Longitudinal ( 1 )
  T = faktor penurunan suhu ( 1 pada Suhu 250 Derajat f )

PELAKSANAAN PENGELASAN
- Pembersihan Pipa Existing
- Pengupasan Pipa Existing dari Coating
- Menyikat permukaan Pipa Induk Existing (Brushing)
- Mengatur posisi Material Split Tee/Weld O Let
- Menentukan posisi Mesin Las 
- Safety Breefing sebelum bekerja.
- Stanby Petugas Inspektur Migas (Withness).
- Stanby Petugas Dye Penetrant.
- Pengelasan dimulai
- Pemeriksaan hasil Las dengan Dye Penetrant setiap Layer
- Pengelasan Selesai (Completed)














Kamis, 08 Desember 2011

las oksi asetilin (OAW)


}Las Oksi Asetilin ialah proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan menggunakan proses panas yang diperoleh dari hasil pembakaran gas oksigen dengan gas asetilin. Kedua bagian permukaan logam yang akan disambung, dipanaskan hingga mencair dan terpadu menjadi satu, selanjutnya pada bagian logam yang mencair tadi dimasukkan bahan tambah sehingga bagian ujung bahan tambah mencair dan terpadu dengan logam yang akan disambung
}Pengelasan dengan oksiasetilen paling banyak digunakan dengan suhu nyala 3500ÂșC. Oksigen berasal dari proses elektrilisis atau proses pencairan udara. Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air. Gelembung-gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor.
        CaC2 + 2 H2O ↔ Ca(OH)2 + C2H2


Jenis Nyala Api


}Neutral Flame
  Nyala api nya berwarna biru. Umumnya digunakan pada pekerjaan pengelasan dan
  pemotonganOksigen yang diperlukan pada nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum 
  yang dapat dicapai adalah 3300 – 3500°C.
}Oxidizing Flame
Pada nyala ini terdapat oksigen yang berlebih. biasanya digunakan untuk memotong baja
mengelas tembaga, brass, dan bronze.
}Carburizing / Reducing Flame
Nyala apinya berwarna kuning putih atau putih-merah yang menunjukkan kelebihan asetilen
Biasanya digunakan untuk pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-
macam bahan pengerasan permukaan nonferrous.
BENTUK SAMBUNGAN PENGELASAN
1. Single J
2. Sambungan V
3. Sambungan U
4. Sambungan T
5. Sambungan Tumpang
6. Sambungan Siku
7. Sambungan I
8. Sambungan II
9. Sambungan Double V


GERAKAN PENGELASAN
}Gerakan mengelas
}Gerakan pembakaran
}Gerakan ujung pembakaran

POSISI PENGELASAN
Ada Empat Posisi Pengelasan
1.posisi flat
2.posisi horizontal (datar)
3.posisi vertical (tegak)
4.posisi diatas kepala

BAHAN TAMBAH DAN FLUKS
Dalam proses pengelasan selalu diperlukan bahan tambah/kawat las. Kawat las
berfungsi untuk  mengisi celah sambungan diantara dua logam. Jenis kawat las harus
sama sifatnya dengan logam yang akan dilas. Sebagai contoh, untuk mengelas kuningan
harus menggunakan kawat las dari kuningan juga. Demikian juga untuk mengelas 
Stainless Steel juga menggunakan bahan tambah dari Stainless Steel.

Bagian-bagian peralatan Las Oksi Asetilin 
}Silinder gas

Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter dan tekanan 
hingga 15 bar. Tabung gas oksigen sendiri dapat diisi dengan gas sebanyak 74,5 m3 
dengan kadar oksigen murni 99,5% dan tekanannya sebesar 151 bar
       Brender las
}embakar digunakan untuk mencampur gas oksigen dan gas asetilin dengan 
perbandingan tertentu sesuai keperluan kerja.
}embakar terdiri dari dua macam yaitu pembakar pengelasan biasa dan  pembakar 
pemotongan
       Regulator
}egulator terpasang di masing-masing tabung oksigen untuk mengatur keluarnya gas
dari dalam tabung menuju pembakar melalui selang las.
}egulator memiliki dua buah manomenter untuk mengetahui tekanan isi gas di dalam
tabung yang disebut manometer tekanan isi. Manometer tekanan kerja untuk melihat
tekanan kerja  yang dipakai mengelas.
       Selang las
}Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk mengalirkan gas
oksigen dan asetilin. Selang gas oksigen berwarna hitam atau biru dan selang gas
asetilin berwarna merah.